Batman Begins - Help Select

Thursday, June 13, 2013

Sejarah Karate SHOTOKAN

Sejarah Karate SHOTOKAN

Gichin Funakoshi (1868-1957) adalah salah satu  master karate yang mengembangkan aliran karate Shotokan dalam mengembangkan aliran ini dia dibantu oleh  anaknya yang bernama Gigo yoshotaka funakoshi pada tahun 1906-1945, selain  Gichin Funakoshi ada juga master Karate yang lain seperti kenwa mabuni dan choki mutobo, mereka-mereka inilah  yang memperkenalkan ilmu beladiri karate ke pulau utama Jepang pada tahun 1910-an dan 1920-an.
Gigo Funakoshi, lebih banyak berperan mempopulerkan karate dibandingkan orang tuanya Gichin Funakoshi Gichin Funakoshi sendiri sering sekali mendemonstrasikan karate di berbagai universitas, termasuk di Universitas Keio, Universitas Waseda, Universitas hithotsubasi, universitas taTakhusoku, Universitas chuo, Universitas Gakushuin, dan Universitas Hosei. di tempat inilah Funakoshi mengajarkan beladiri karate dan  memiliki banyak murid yang  dapat melanjutkan perjuangannya mengajarkan karate Shotokan setelah kematiannya di tahun 1957 hingga kini.
Meskipun Funakoshi tidak pernah memberi nama pada aliran karatenya, murid-muridnya mengambil nama itu untuk dojo yang didirikannya di Tokyo tahun sekitar tahun 1936 sebagai penghormatan pada sang guru. Selanjutnya pada tahun 1949 Japan Karate Association (JKA) berdiri dengan Gichin Funakoshi sebagai instruktur kepalanya.
Shotokan adalah karate yang mempunyai ciri khas beragam teknik lompatan (lihat Enpi, Kanku Dai, Kanku Sho dan Unsu), gerakan yang ringan dan cepat. Membutuhkan ketepatan waktu dan tenaga untuk melancarkan suatu teknik.
Gichin Funakoshi percaya bahwa akan membutuhkan waktu seumur hidup untuk menguasai manfaat dari kata. Dia memilih kata yang yang terbaik untuk penekanan fisik dan bela diri. Yang mana mempertegas keyakinannya bahwa karate adalah sebuah seni daripada olah raga. Baginya kata adalah karate. Funakoshi meninggal pada tanggal 26 April 1957.

Didalam ilmu beladiri Karate sendiri dikenal dengan istilah Kumite (pertarungan) dan Kata (rangkaian dari bentuk/teknik karate)

Kumite :

Kumite secara harfiah berarti “pertemuan tangan”. Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Dalam pemahaman Karate-do murni yang berlandaskan Zen, Kumite tidak dianggap sebagai sebuah bentuk pertarungan, namun didefiniskan sebagai bentuk latihan diantara dua orang yang saling berhadapan dalam sebuah arena, berusaha secara keras dan sportif untuk saling menunjukkan teknik terbaik mereka kepada lawannya dengan tetap tunduk pada aturan yang sangat ketat.
Kata:
Kata yang berarti bentuk resmi atau kembangan juga memiliki arti sebagai filsafat. Kata memainkan peranan yang penting dalam latihan karate. Setiap kata memiliki embusen (pola dan arah) dan bunkai (praktik) yang berbeda-beda tergantung dari kata yang sedang dikerjakan. Kata dalam karate memiliki makna dan arti yang berbeda. Bahkan kata juga menggambarkan sesuatu. Inilah kata sebagai filsafat. Oleh sebab itulah kata memiliki peranan yang penting sejak jaman dulu dan menjadi latihan inti dalam karate. Gichin Funakoshi mengambil kata dari perguruan Shorei dan Shorin. Shotokan memiliki 26 kata yang terus dilatih hingga kini. Ada yang populer ada pula yang tidak. Masing-masing kata mempunyai tingkat kesulitan sendiri-sendiri. Karena itu wajib bagi tiap praktisi Shotokan untuk mengulang berkali-kali bahkan ratusan kali.

0 comments:

Post a Comment